Saturday, February 1, 2020

Sirene
Sirene

Sirene yang meraung-raung di jalan tol yang bebas hambatan itu adalah aku yang tengah bergegas menyelamatkanmu sementara engkau tak jua mendengarnya sebab engkau sedang lara dan tidak mampu memilah antara suara atau desir angin yang ingin mencoba memberitahumu bahwa aku segera tiba namun sayang engkau tetap saja bergeming tidak peduli bahwa ketinggian segitu selalu mengakibatkan kematian menjadi tidak lagi hal yang indah apalagi wah!.

Berapa kali aku sudah mengatakan kepadamu, akhir hidup yang indah itu mestinya seperti tergambarkan dalam film Korea yang judul Inggrisnya The Restless, yaitu bahwa ketika ajal tak lama lagi tiba ada kesadaran untuk menikmatinya, bukan malah mempercepatnya. Akan tetapi, engkau agaknya tak bersetuju denganku dan lebih memilih cepat-cepat untuk mengakhiri perih.

Maka saat engkau mengucapkan salam perpisahan itu melalui telepon selular, sedangkan aku sedang bergelut dengan kemacetan yang mengular tak ada pilihan lain bagiku selain mencoba melanggar aturan dengan cara yang sungguh liar. Dengan demikian, sirine di mobil yang hampir tak pernah kuperdengarkan pun akhirnya meraung-raung. Bahu jalan yang semula sulit untuk aku tenung, dengan lekas memberi ruang sehingga mobilku pun serasa terbang. Inilah kiranya kenikmatan para pelanggar aturan; sebab aku pun saat itu merasa sangat menikmati sehingga seolah ekstase, seperti ada kenikmatan tanpa perhentian.

Tak hanya sirine, hatiku pun meraung. Kendati begitu, dalam hatiku yang paling ujung masih tersisa rasa percaya bahwa ini hanya semacam duga-duga yang aku buat selaksa besarnya. Aku Iebih percaya sesungguhnya bahwa engkau cuma menggertakku dengan kata-kata, sementara kuyakin engkau tetap terlena dengan telenovela atau nyanyian akapela.

Bahwa akhirnya aku mesti juga tergesa-gesa, itu karena aku hendak menguji nyali dan rasa dalam menilai kenekatanmu. Oleh sebab itu, saat aku tiba di lantai parkir apartemenmu, aku merasa cukup bahagia karena tak ada yang berbeda di situ. Semua masih seperti sediakala, seperti biasanya: lengang di waktu siang.

Akan tetapi, saat aku menengok ke bangunan lima lantai di sebelah kiri, yang ada sebuah rumah sakit yang dibangun di dekat pintu tol, aku merasa sangat tolol. Di sana aku melihat dirimu dalam situasi lepas kontrol, sedangkan aku melihat diriku sendiri dalam senyum penuh kelegaan. Juga kemenangan.


Dikutip dari: Ibnu Wahyudi, Nama Yang Mendera, Yogyakarta, Citra Aji Prama, 2010

a guy create content in the form of writing, images or videos that will be uploaded on social media for entertain and inspires of many people.

Nothing else is fun other than designing. So, digital content creator is my passion.

0 comments:

Post a Comment

Contact Us

Phone :

+628**********

Address :

Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia

Email :

novabillshcatastrophe@gmail.com