Friday, June 26, 2020

Quarter Life Crisis: Pengingat Telah Memasuki Usia Produktif
Quarter Life Crisis

Anda tengah mengalami Quarter Life Crisis? Bingung? Apa langkah yang tepat untuk mengatasinya?, Akan saya bahas definisinya terlebih dahulu.

Quarter Life Crisis merupakan periode kehidupan biasanya terjadi pada rentang usia dua puluh sampai tiga puluh tahun-an, yang dalam hal ini seseorang jadi merasa ragu tentang hidup mereka dan tertekan dengan keadaan peralihan menuju ke kedewasaan.

Bagi anda yang terutama generasi 90's pasti sedang menjalani atau bertemu dengan fase yang tidak menyenangkan ini. Tanda-tandanya cukup mudah untuk bisa dikenali mulai dari bingung dengan tujuan hidup, krisis keuangan sementara orang-orang terdekat anda satu persatu mulai sukses sedang anda hanya jalan di tempat, sering berpikir sembari mengeluh tapi tidak ada tindakan yang nyata untuk terbebas dari keluhan tersebut, mencemaskan kualitas hidup masa mendatang, selalu terasa salah ketika melakukan berbagai macam kegiatan, dan lain sebagainya.

Stigma di atas muncul sebagai akibat dari proses kehidupan, paradigma, serta pengaruh lingkungan sekitarnya yang menghadirkan varian usia seseorang baru mendapati Quarter Life Crisis-nya dengan versi penyelesaian ala mereka masing-masing. Namun tidak bisa dibantah pula bahwa beberapa artikel yang tersedia di internet atau beberapa buku self-help bisa saja dijadikan referensi untuk membantu anda segera mengakhiri krisis tersebut.

Malangnya, di era digital yang modern ini lalu didukung dengan penggunaan platform media sosial skala besar-besaran tanpa disadari memacu krisis ini muncul pada usia yang sebenarnya belum masuk dalam kategori berdasarkan definisi dari krisis tersebut. Katakanlah seseorang yang sudah memiliki gejala Quarter Life Crisis di usianya yang masih 18 tahun. Hanya karena dia melihat unggahan foto yang 'wah' dari akun media sosial yang diikuti lantas mereka mulai mempertanyakan kehidupannya sendiri. 

Memang dengan adanya platform media sosial orang tentu bisa lebih mudah mengenal kehidupan secara luas, namun secara tanpa sengaja pada akhirnya timbul problem comparison (perbandingan atau membandingkan) diri sendiri dengan orang yang dilihatnya di dalam media sosial (ambil contoh Instagram) sehingga terciptalah suatu diferensiasi yang mendekatkan pada struktur kasta.


Membandingkan adalah pencuri sukacita

Perbandingan adalah hal yang perlu digarisbawahi dari sekian banyak pemicu lahirnya krisis seperempat abad ini. Karena dengan dimulainya membandingkan diri dengan yang lain, secara otomatis membuat anda menentukan indikator tertentu yang ujung-ujungnya anda jadikan sebagai standar penilaian bahwa hidup anda berjalan dengan baik. Namun realitanya hal tersebut malah menyeret diri anda untuk bertindak atau memiliki sesuatu hal yang di luar kemampuan anda.

Sadarilah keterbatasan diri, mulai berdamai dengan diri sendiri, pikirkanlah ada banyak hal di luar kendali anda, dan berhenti membandingkan diri dengan orang lain karena sejatinya membandingkan diri merupakan proses penjauhan diri dari rasa tenang. Dan perlu diketahui bahwa Quarter Life Crisis sebagai pengingat bahwa anda telah memasuki usia produktif dan tentu saja dengan menjadi diri sendiri tidak membuat anda kekurangan untuk menghasilkan output yang baik. Jalani apa yang menjadi passion anda tanpa harus menengok kanan-kiri, kejarlah apa yang telah menjadi obsesi anda sepenuh hati, kerjakanlah segala sesuatu dengan teliti, sehingga anda menjadi sosok yang produktif tanpa harus menjadi orang lain.

a guy create content in the form of writing, images or videos that will be uploaded on social media for entertain and inspires of many people.

Nothing else is fun other than designing. So, digital content creator is my passion.

0 comments:

Post a Comment

Contact Us

Phone :

+628**********

Address :

Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia

Email :

novabillshcatastrophe@gmail.com