Saturday, June 6, 2020

Media Sosial Instagram: Wadah Bagi Pelaku Bisnis dan Pemasaran hingga Starsyndrome
Media Sosial Instagram

Era digital telah membawa kita pada perubahan teknologi mutakhir yang semakin memudahkan kita dalam melakukan proses pertukaran informasi serta transaksi. Internet menjadi komponen utama atau pondasi penting terciptanya era ini. Berbagai platform media sosial dan e-commerce dibuat demi memenuhi kebutuhan pasar terkait kecanggihan yang mampu memberikan alternatif untuk memberikan output keserba-instanan.

Namun pembahasan kali ini saya tekankan pada peran media sosial yang secara tidak langsung telah memberikan kontribusi terhadap aktivitas bertukar informasi serta pikiran menjadi dapat dilakukan walaupun terlihat ada perbedaan signifikan antara ruang dan waktu yang dapat membatasi aktivitas ini.

Meski secara primer media sosial diciptakan untuk tujuan sebagai wadah interaksi sosial, akan tetapi tak bisa dipungkiri lagi bila secara praktik platform ini dapat dijadikan sebagai ladang bisnis serta sarana yang tepat untuk melakukan kegiatan pemasaran. Khususnya pada media sosial Instagram.

Instagram menyediakan fitur yang dapat membantu kebutuhan promosi terhadap brand yang anda miliki. Hanya saja fitur yang ditawarkan untuk mempromosikan produk atau situs yang anda miliki tentu saja ada sejumlah harga yang harus dikeluarkan. Anda harus merogoh kocek dengan jumlah tertentu sesuai jangka waktu penayangan atas produk yang ingin anda promosikan.

Penyakit mental ini (Starsyndrome) tumbuh berkembang bersamaan dengan maraknya penggunaan platform media sosial pada era digital yang berbasis internet ini.

Selain itu, platform media sosial yang satu ini juga melahirkan banyak selebritas dengan standar kepopuleran tertentu yang bisa anda jadikan sebagai model untuk mengiklankan produk anda. Jadi selain mendukung kegiatan promosi, platform ini secara tidak langsung telah membukakan lapangan kerja bagi mereka yang memiliki popularitas cukup tinggi dikalangan sesama pengguna aplikasi Instagram ini. Sebut saja endorsemen media sosial.

Namun bagi mereka yang di sebut dengan Starsyndrome, ada motif lain yang mendorong mereka menjadi lebih aktif dalam menggunakan platform ini. Katakanlah motif tersebut adalah untuk diakui (admitted) dan dikenal (famed). Tanpa disadari mungkin alasan inilah yang mendasari dibuatnya tombol like dan komen pada platform media sosial. Yang pada akhirnya menyebabkan segelintir orang terjerumus ke dalam kubangan demi mencari ketenaran semata.

Starsyndrome, secara harfiah merujuk kepada mereka yang telah mempunyai segudang pencapaian (di segala bidang, baik seni, politik, olahraga, dan lain sebagainya) dan dikenal luas dan dapat dijadikan role model oleh publik. Namun pada realitanya, kerap kali orang yang notabene satu kali pun belum pernah memiliki pencapaian, hanya bermodal tampang lantas jepret sana-sini ditambah dengan sedikit sentuhan filter agar terlihat wah, bisa saja terjangkit penyakit mental yang satu ini.

Dengan berbekal anggapan bahwa mereka "merasa" memiliki haters, secara sepele mereka mengabaikan chat dari temannya yang katakanlah pernah ngopi segelas berdua dengan mereka. Seringkih itukah mental manusia di era digital ini?. Entahlah, saya pun tidak terlalu mengerti. Tapi ada satu hal yang pasti; penyakit mental ini tumbuh berkembang bersamaan dengan maraknya penggunaan platform media sosial pada era digital yang berbasis internet ini. Dan satu pesan dari saya, tetaplah mawas diri dan selalu berhati-hati.

a guy create content in the form of writing, images or videos that will be uploaded on social media for entertain and inspires of many people.

Nothing else is fun other than designing. So, digital content creator is my passion.

9 comments:

  1. Instagram ataupun media sosial lainnya digunakan sewajarnya. Kita memang makhluk sosial yang butuh pengakuan dan status sosial. Walau bagaimanapun, kita tidak boleh lupa bahwa IG dan media sosial hanya sebagai komunikasi, hiburan, dan alat sosial.

    ReplyDelete
  2. Instagram bener2 akan mendukung periklanan, pernah baca ig tv akan disisipi iklan sperti yutub. bgus nih buat pelaku usaha

    ReplyDelete
  3. gara2 star syndrom banyak banget kehidupan nyata ama di sosmed bisa berbanding terbalik 180 drajat

    ReplyDelete
  4. Iklan adalah salah satu alternatif membranding lewat media sosial.

    ReplyDelete
  5. Ig media promosi terbagus sih untuk saat ini, Bisa juga promosi diig orang dengan menyewa trial promosi

    ReplyDelete
  6. ternyata starsindrome ini sangat berbahaya juga apabila pesan yg kita di DM oleh mereka akan berubah menjadi banyak haters

    ReplyDelete
  7. Ya kadang Starsyndrom ini akan menjadi bahaya bila tidak tahan sama Hatters, seperti artis Korea ada yang bunuh diri karena Starsyndrom kdisebabkan hatersnya. Semoga kita bijak menggunakan sosial media

    ReplyDelete
  8. Kayanya penyakit ini timbul gara-gara medsos ya. Semua ingin jadi bintang kalau nggak eksis merasa ngga enak. Ya itulah hidup

    ReplyDelete
  9. Pantesan aja medsos sekrng sebagai ajang penjualan dan sebagai media pamer produk jualannya

    ReplyDelete

Contact Us

Phone :

+628**********

Address :

Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia

Email :

novabillshcatastrophe@gmail.com